Ponpes Al-Ma'mur Sokaraja Lor Berduka, Nyai Hj Masrifah Hidayat binti KH Abdul Kholiq Wafat

    Ponpes Al-Ma'mur Sokaraja Lor Berduka, Nyai Hj Masrifah Hidayat binti KH Abdul Kholiq Wafat
    Jenazah Ibu Nyai Masrifah Dimakamkan di Pemakaman Keluarga Besar Pondok Pesantren Al-Ma'mur, Tepat Di samping Makam Suami Tercinta Yakni, KH. M. Hidayat.

    BANYUMAS - Keluarga Besar Pondok Pesantren AL-MA'MUR Desa Sokaraja Lor, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, dan warga NU berduka. Salah satu keluarga, Nyai Hj Masrifah (92thn) binti KH Abdul Kholiq, istri KH. M. Hidayat meninggal dunia, Kamis (10/11/2022) sekitar pukul 01:15 Wib ratusan pelayat memadati rumah duka dan lingkungan pondok pesantren.

    Jenazah dishalatkan di Masjid yang berada di dalam lingkungan pondok pesantren Al-Ma'mur sebanyak beberapa kali kloter jamaah, karena ribuan pelayat yang hadir. 

    Jenazah Ibu Nyai Masrifah dimakamkan di pemakaman keluarga besar pondok pesantren Al-Ma'mur, tepat di samping makam suami tercinta yakni, KH. M. Hidayat, yang meninggal dunia pada 13 tahun silam. Tepatnya pada tanggal 18 Juni 2009. Proses pemakaman dimulai sekitar pukul 12:45 WIB setelah dzuhur. Proses pemakaman berjalan lancar hingga menjelang ashar.

    Nampak hadir ditengah tengah pelayat, Gus Lukman Hakim, salah satu putra almarhum KH. Saeful Anwar (Abah Ipung), pengasuh ponpes salafiyah Az Zuhri, Jl ketileng raya Kota Semarang, ketua dan pengurus PC NU Kabupaten Banyumas, KH. Sabar Munanto, Kementrian Agama Banyumas beserta jajarannya, Pemerintah Kecamatan dan Desa, RW dan RT, Pengurus MWC NU Kec Sokaraja beserta, PRNU Ranting Sokaraja Lor, Banom, Lembaga NU, TNI, Polri dan Keluarga besar Sekolah dari TK sampai Perguruan Tinggi NU maupun non NU.

    Baca juga: Berita Duka

    Upacara Pelepasan Jenazah, diawali dengan pembacaan riwayat singkat oleh pembawa acara, sambutan keluarga, tokoh masyarakat, tokoh agama dan doa, diantaranya dari pihak keluarga menyampaikan, ucapan terima kasih kepada semua yang hadir, dan juga permohonan maaf atas semua kekhilafan serta kesalahan almarhumah, sampai dengan dikumandangkan Adzan dan Iqamah, dan kalimat toyyibah mengiringi perjalanan menuju tempat peristirahatan terakhir almarhumah.

    Sebelum diberangkatkan ke Makam, dibacakan riwayat singkat almarhumah Nyai Hj Masrifah binti KH Abdul Kholiq, yang mana Almarhumah selama hidupnya tidak punya pekerjaan, kecuali hanya melayani suami selama hidupnya, merawat, membesarkan, menyekolahkan, serta mendidik putra-putrinya, menantunya, cucu-cucunya, tadarus Al-Qur'an, mengajar mengaji santri Pesantren Al-Ma'mur, dan kegiatan Ke-NU-an di lingkungannya.

    Dan Nyai Hj Masrifah itu anak ke 9 (sembilan) dari pernikahannya Nyai Rohmah dengan KH Abdul Kholik yang oleh Allah Swt dikaruniai 10 (sepuluh) orang anak: (1) Suliyah, (2) Mahmud, (3) Zaenab - ajal cilik/kecil, (4) Mahdi, (5) Mahsuri, (6) Maskunah, (7) Marfungah, (8) Ma'ruf - ajal cilik/ kecil, (9) Masrifah, dan (10) Mafahir.

    Selanjutnya, dari pernikahan Nyai Hj Masrifah binti KH Abdul Kholiq, dengan KH. M Hidayat dikaruniai 9 (sembilan) anak: (1) H Imam Rozi, (2) H Fuad Idris, (3) Hj Maftuchah - Ponpes Al-Chalimi Sokaraja, (4) H Abdul Majid - Kalibagor, (5) K Izzudin - Ponpes Az - Zuhriyah Suro Kalibagor, (6) Hj Fatimatuzzahroh - Ponpes Roudlatul Huda Purworejo, (7) Muhammad Zidni - Petuguran Brebes, (8) Nyai Uswatun Hasanah - Ponpes Raudlatut Thalibin Hidayatul Qur’an/ PPRTHQ Randudongkal Pemalang, dan (9) Lu’luatul Muhimmatul Ifadah - Istri Gus Irchamni (Ketua tanfidzyiah MWC NU Kec Sokaraja).

    Pondok Pesantren Al-Ma'mur dahulunya didirikan oleh ayahandanya dari Romo KH. Abdul Kholiq, sekarang dipimpin oleh Romo KH. Fuad Idris anak pertama dari Hadratus Syaikh KH. Muhammad Hidayat (Kyai Dayat) dan Nyai Hj Masrifah binti KH Abdul Kholiq.

    Pondok Pesantren al-Ma'mur merupakan pusat NU yang pertama lahir di Desa Sokaraja Lor, kemudian pindah ke Pondok Pesantren Assuniyah Kebonkapol dan kembali lagi pusat NU di Desa Sokaraja Lor adalah di Pondok Pesantren Al-Ma'mur. Hingga sekarang pesantren itu masih utuh dan dimanfaatkan untuk menimba ilmu di bawah naungan Nadhlatul ‘Ulama.

    Dalam sambutannya, Gus Lukman Semarang menyampikan, belasungkawa yang mendalam dan sangat kehilangan sosok Almarhumah Nyai Hj Masrifah, karena beliau adalah sosok wanita solehah, panutan semua santri.

    "Sangat yakin beliau husnul khatimah, dan ditempatkan di Surga Allah Swt, karena bekalnya cukup banyak baik secara kualitas maupun kuantitasnya hidupnya selalu dipenuhi bacaan, amaliyah sesuai tuntunan yang ada di Al-Qur'an, setiap ke Sokaraja, " ujarnya, Gus Lukman.

    Ia menambahkan, selalu meminta dido'akan oleh Nyai Hj Masrifah, semua anggota keluarga, saudaranya, putra-putrinya, menantunya, cucu-cucunya selalu hidup guyub rukun meneladani kesolehahan dan kealiman almarhum almarhumah berdua, " ungkap, Ulama dari Kota Semarang ini.

    Setelah usia rangkaian pemakaman, Kapolsek Sokaraja, Sutrisno, menyampaikan, atas nama keluarga besar Polri, turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya, teriring doa semoa Almarhumah husnul khotimah dan ditempatkan di Surga bersama kasih sayang Allah Swt.

    "Kami juga sangat hormat kepada Almarhumah, Insyaallah selama hidupnya beliau menjadi inspirasi dan suritauladan kami dalam mendidik dan mengasuh putra-putrinya dan juga santriwan santriwati Ponpes Al-Ma'mur, semoga putra-putrinya terus semangat untuk melanjutkan semua perjuangan Almarhum dan Almarhumah orangtuanya, " pungkas, Sutrisno Kapolsek Sokaraja.

    Redaktur           : JIS Agung 

    Kontributor       : Djarmanto-YF2DOI

    banyumas jateng
    Agung widodo

    Agung widodo

    Artikel Sebelumnya

    Praktik Calon Assesor ISPN Lapas Narkotika...

    Artikel Berikutnya

    PK Bapas Purwokerto Beri Bimbingan Kepribadian...

    Berita terkait

    Berita Duka

    Berita Duka

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    BINUS Learning Community Palembang Mengadakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan Tema "Cara Mudah Menentukan Harga Jual Produk yang Tepat!"
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Bekerja Tanpa Cemas, Bansos Tetap Aman: BPJS Ketenagakerjaan Tepis Isu yang Resahkan Pekerja Informal
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami