Pemdes Nusamangir Berharap Tidak Ada Masyarakatnya Tersangkut Hukum

    Pemdes Nusamangir Berharap Tidak Ada Masyarakatnya Tersangkut Hukum
    Pemdes Nusamangir Berharap Tidak Ada Masyarakatnya Tersangkut Hukum

    BANYUMAS - Aditya selaku Pembimbing Kemasyarakatan Balai Pemasyarakatan (PKBapas) Purwokerto, melaksanakan kegiatan penggalian data dan berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Desa Nusamangir, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jum'at (14/10/2022).

    Dalam Koordinasi yang dilakukan Aditya selaku PK Bapas Purwokerto diterima langsung oleh Miftahul yang merupakan Sekretaris Desa Nusamangir. pada Kegiatan tersebut PK Bapas Purwokerto menjelaskan berbagai peraturan yang harus ditaati mengenai program Asimilasi dan pihak Desa harus ikut mengawasi klien. 

    Adapun Dalam hal itu PK Bapas Purwokerto, Aditya menyampaikan dirinya sedang melaksanakan penggalian data guna keperluan Penelitian kemasyarakatan pengusulan program Asimilasi di Rumah.

    "Bahwa ada Salah satu Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rutan Banyumas berinisial S yang beralamat di Desa Nusamangir, harus mematuhi aturan saat menjalani Program asimilasi di Rumah, " ungkapnya. 

    Diakhir obrolan Miftahul mengungkapkan bahwa dirinya dan pihak Pemerintah Desa berharap agar tidak ada lagi masyarakat Desa Nusamangir yang melakukan tindak pidana atau berhadapan dengan Hukum.

    (N.Son/AHK/KE)

    jawa tengah kemenkumham jateng banyumas bapas purwokerto pk bapas purwokerto aditya desa nusamangir pemerintah desa nusamangir
    Narsono Son

    Narsono Son

    Artikel Sebelumnya

    Diduga Jual Obat Psikotropika, Seorang Tukang...

    Artikel Berikutnya

    PK Bapas Purwokerto Lakukan Penggalian Data...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Pastikan Lancar, Polda Jateng Terapkan Pembatasan Kendaraan Barang Mulai Jumat
    Leonardy Harapkan Kongres PB Lemkari Akhir Januari 2025
    IKADIN Dorong Advokat Era Baru: Teknologi Jadi Kunci Layanan Hukum Modern
    Hendri Kampai: Perlawanan Rakyat atas Ketidakadilan, Indonesia Menghadapi 'Vigilante Virtual'

    Ikuti Kami